Keberadaan internet
saat ini dianggap sebagai kebutuhan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan
atau lembaga baik pemerintah maupun swasta. Banyak keuntungan yang diperoleh
dengan membuat jaringan. Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam sistem
jaringan komputer antara lain:
a. Network
Architecture, adalah gambaran
sistem bagaimana kemampuan dan kedudukan suatu unit komputer dalam jaringan.
Arsitektur jaringan ada tiga, yaitu:
· Peer to peer,
yaitu semua unit komputer mempunyai kedudukan yang sama.
· Client-server,
yaitu terdiri dari server (sebagai penyedia sumberdaya yang dapat di-share),
dan client yang ikut menggunakan sumberdaya pada server tersebut.
· Host Based System, hampir sama dengan client server tetapi semua operasi komputasi dan
kontrol dilakukan oleh server.
b. Network
Control Program, adalah program yang digunakan untuk mengelola
jaringan, misalnya router.
c. Network
Operating System, adalah sistem
operasi yang berjalan pada server untuk mengatur user account, password,
security, aplikasi, sumberdaya, dan yang lainnya serta hak akses terhadap
sumberdaya yang ada. Contohnya: Windows NT, UNIX, NOVELL.
d. Network
Server, adalah perangkat keras
komputer yang dijalankan sebagai server yang akan melayani komputer lain
(client) dalam sebuah jaringan. Server dapat berupa file server ataupun
application server.
Topologi jaringan adalah struktur jaringan untuk mengetahui cara bagaimana simpul atau
komputer di dalam jaringan saling berhubungan. Hubungan dalam jaringan sangat
bergantung pada jenis aplikasi yang digunakan.
1. Topologi Bus
Topologi jaringan bus merupakan arsitektur jaringan
dimana satu set client tersambung melalui jalur komunikasi bersama, disebut bus
karena topologi ini terdiri dari barisan komputer dengan satu kabel utama
(backbone) yang sistemnya satu arah.
Jaringan bus adalah cara paling sederhana untuk
terhubung ke beberapa client, tetapi mungkin memiliki masalah ketika dua client
ingin mengirim pada saat yang sama pada bus yang sama. Dengan demikian sistem
yang menggunakan arsitektur jaringan bus biasanya memiliki beberapa skema
penanganan tabrakan atau menghindari tabrakan untuk komunikasi di bus, cukup
sering menggunakan Carrier Sense Multiple Access atau adanya bus master yang
mengontrol akses ke sumber bus bersama. Masalah utama yang dapat terjadi pada
topologi bus adalah collusion (tabrakan data), karena mekanisme jaringan yang
relatif sederhana dan jika satu node terputus, maka akan mengganggu kinerja dan
mafik seluruh jaringan.
Topologi bus membuat penambahan perangkat baru
langsung. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan klien adalah stasiun atau
workstation dalam jenis jaringan. Topologi jaringan bus menggunakan saluran
siaran yang berarti bahwa semua stasiun terpasang dapat mendengar setiap
transmisi dan semua stasiun memiliki prioritas yang sama dalam menggunakan
jaringan untuk mengirimkan data.
a. Keuntungan:
- Mudah untuk
memperluas
- Mudah untuk
menginstal
- Sangat cocok
untuk jaringan sementara atau kecil yang tidak memerlukan kecepatan tinggi
(setup cepat), sehingga jaringan lebih cepat
- Lebih murah
daripada topologi yang lain
- Biaya efektif,
hanya sebuah kabel tunggal yang digunakan
- Mudah
mengidentifikasi kesalahan kabel
b. Kekurangan:
-
Limited kabel
panjang
-
Jika ada masalah
dengan kabel, seluruh jaringan rusak
-
Loop harus dalam
jalan yang ditutup
- Umumnya memiliki
kecepatan transfer data lebih lambat dibandingkan dengan topologi lainnya.
c. Perangkat
Keras Pendukung
- HUB
- Coaxial
(backbone)
- BNC-Connector
- T-Connector
- NIC (Network
Interface Card)
- Terminator, berfungsi
untuk mencegah sinyal bisa terus menerus aktif (bouncing)
- Terminal,
berfungsi untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) menyerap sinyal
bebas sehingga membersihkan kabel dari sinyal bebas.
1. Topologi Ring
Topologi ring (jaringan cincin) adalah topologi
jaringan dimana setiap node terhubung ke tepat dua simpul lainnya membentuk
jalur continue tunggal untuk sinyal melalui setiap node cincin. Karena topologi
ring hanya menyediakan satu jalur antar dua node, jaringan cincin dapat
terganggu oleh kegagalan satu link. Kegagalan node atau merusak kabel mungkin
mengisolasi setiap node melekat pada cinicin. Solusi untuk memperbaiki
kerusakan pada topologi ring ini adalah dengan mengantisipasi kelemahannya, dan
mengirim data searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam secara bersamaan.
Dalam
topologi ring ini dikenal dua istilah, yaitu:
- Token Passing, berfungsi untuk mengatur pengiriman data pada host
melalui media dengan menggunakan token yang secara teratur berputar pada host
(disebut juga sebagai aliran data yang ada pada topologi ring)
- Token Ring, berfungsi sebagai protokol LAN yang didefinisikan
dalam IEE 802,5 dimana semua stasiun terhubung dalam sebuah cincin (disebut
juga sebagai teknologi yang ada pada topologi ring)
a. Kelebihan:
- Tidak akan
terjadi collusion
- Tingkat kerumitan
rendah
- Hemat kabel
b. Kekurangan:
- Setiap node dalam
jaringan akan mengetahui data yang lewat melalui jaringan
- Peka terhadap
kesalahan
- Apabila kabel
putus, semua komputer tidak dapat digunakan.
c. Perangkat
Keras Pendukung:
-
Modem
-
Kabel UTP
-
BNC & T
connector
2. Topologi Star
Topologi star adalah suatu jaringan dimana setiap node
terhubung (terpusat) pada sebuah central point. Central point ini biasanya
berupa hub/ switch. Fungsi central point pada topologi star adalah untuk
menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah jaringan komputer.
Hub dalam
topologi ini dapat berupa:
- Hub aktif, yaitu alat yang dapat memperbaharui sinyal elektrik
yang diterima dan mengirimnya ke semua komputer yang terhubung ke hubungan
multipoint repeater. Dengan kata lain sebagai penerus dan penguat sinyal
(penghubung antar node)
- Hub pasif, yaitu bertindak sebagai kotak sambungan yang
membagi/ memisahkan sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke seluruh network.
Dengan kata lain sebagai penghubung antar segmen dan berfungsi sebagai penerus
sinyal.
Pada topologi star dapat terjadi collusion apabila
kita menggunakan HUB yang memiliki 32 port, dan seluruh port terisi penuh, yang
mengakibatkan kinerja jaringan menurun.
a. Keuntungan:
Cukup mudah untuk
mengubah/ menambah komputer tanpa harus mengganggu komputer lain
b. Kekurangan:
-
Memerlukan banyak
kabel
-
Bila HUB rusak
maka seluruh komputer mati
-
Memiliki 1 titik
kesalahan
c. Hardware
Pendukung:
-
HUB
-
Kabel UTP
3. Topologi Mesh
Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antara
perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat
lainnya yang ada dalam jaringan. Akibatnya dalam topologi ini setiap perangkat
dapat berkomunikasi langsung dengan komputer yang dituju (dedicated link).
Dengan demikian, maksimal banyaknya kabel koneksi antar perangkat pada jaringan
topologi ini dapat dihitung, yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu, karena setiap perangkat dapat terhubung
dengan perangkat lainnya, maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 port I/O.
Topologi
mesh adalah topologi yang didesain untuk memiliki tingkat restorasi dengan
berbagai alternatif rute yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat
lunak. Komponen utama dalam topologi ini adalah Digital Cross Connect (DXC)
dengan lebih dari dua sinyal agreegate, dan tingkat cross connect yang beragam
pada sinyal SDH.
Secara
umum jaringan dengan DXC-healing dapat ditandai berdasarkan teknik implementasi
yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut:
- Skema kontrol
self-healing (terpusat dan terdistribusi)
- Perutean kembali
(re-routing), perencanaan kanal (preplanned dan dinamik)
- Tingkat restorasi
sinyal (restorasi saluran/ line dan restorasi kanal/ path)
Jaringan DXC disebut jaringan self-healing jika dapat
memulihkan demand terpengaruh secara otomatis saat terjadi kesalahan fasilitas
serat optik, perangkat atau office. DXC SDH memberikan kemampuan restorasi
jaringan melalui perutean alternatif demand. Restorasi prioritas melalui
penyusunan kembali path dapat diimplementasikan hanya jika kapasitas spare
tersedia dalam jaringan.
Sedangkan kemampuan DWDM dalam hal restorasi dan
proteksi pada jaringan topologi mesh adalah sebagai berikut:
- Sistem DWDM
memungkinkan pengimplementasian proteksi elektronik dengan sistem 1:N yang
dibandingkan dengan proteksi optik 1:1 untuk memberikan sistem proteksi
lengkap.
- Sistem restorasi
DWDM memiliki kemampuan untuk menyimpan bundle lebih banyak dari SDH, kecil
kemungkinan terjadinya restorasi dan jika terjadi maka waktu restorasi yang
dibutuhkan akan lebih singkat.
a. Ciri-ciri
topologi mesh:
- Konsep internet
- Tidak ada client
server, semuanya bertindak sebagai server
- Jaringan peer to
peer
- Bentuk paling
sederhana adalah array
- Diameter
komunikasi yang sederhana yaitu 2(n-1)
- Topologi ini
cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan algoritma &matriks
Jaringan
mesh ini banyak digunakan dalam skenario nirkabel (untuk jaringan kabel dan
interaksi software). Jaringan ini cocok digunkaan dalam sistem yang kecil.
Jenis jaringan dalam setiap node jarigan dapat bertindak sebagai router
independent, terlepas apa terhubung atau tidak.
Topologi mesh ini diimplementasikan untuk menyediakan
perlindungan semaksimal mungkin pada penerimaan data. Topologi ini juga
menempatkan hubungan antar sentral secara penuh.
b. Jenis-jenis:
- Partial mesh,
dimana beberapa node dari jaringan yang terhubung dengan node lainnya.
- Full mesh,
masing-masing node dari jaringan terhubung dengan node lain dalam jaringan
dengan hubungan point to point. Digunakan ketika hanya ada sejumlah node untuk
saling berhuungan.
c. Keuntungan:
- Keuntungan utama:
fault tolerance
- Terjadinya
kapasitas channel komunikasi
- Relatif mudah
untuk melakukan troubleshooting
- Hubungan dedicated link, menjamin data langsung
dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya, jadi bisa
lebih cepat.
- Memiliki sifat robust, maksudnya apabila terjadi
gangguan koneksi antara komputer A dengan komputer B, gangguan tersebut tidak
akan menggangu dan mempengaruhi koneksi komputer A ke komputer lainnya.
-
Privacy &
security lebih terjamin
-
Memudahkan proses
indentifikasi masalah pada saat terjadi kerusakan
d. Kekurangan:
-
Membutuhkan kabel
port lebih banyak
-
Instalasi dan
konfigurasi lebih sulit
-
Relatif mahal
4. Topologi Hybrid
Topologi
hybrid/tree merupakan gabungan dari beberapa topologi yang disusun secara
sistematis. Pada topologi ini terdapat dua atau lebih HUB yang digunakan untuk
mengubungkan setiap perangkat ke dalam jaringan keseluruhan. HUB tersebut
berdasarkan fungsinya terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
- Active HUB,
tidak hanya sekedar sebagai penerus sinyal data dari komputer satu ke komputer
lainnya, tapi memiliki fungsi sebagai repeater.
- Passive HUB,
sebagai penerus sinyal data dari komputer satu ke komputer lainnya.
a. Kelebihan:
- Satu komputer
yang gagal tidak akan menyebabkan kegagalan pada semua sistem jaringan
- Mudah
dikembangkan
- Semua data
perusahaan dapat terpusat menjadi satu area kerja
- Kontrol manajemen
lebih mudah karena sentralisasi dibagi menjadi beberapa tingkatan
b. Kelemahan:
- Bila terjadi
putusnya kabel pada komputer tingkat atas, komputer di bawahnya tidak dapat
digunakan
- Jika ada masalah
pada backbone, maka setiap grup switch hanya bisa berkomunikasi pada
segmen-segmen switch saja.
- Karena sinyal dua
arah dalam satu kabel, maka kemungkinan terjadinya collusion sangat besar.
- Membutuhkan biaya
tambahan karena membutuhkan HUB sebagai pusat node.