Minggu, 18 Desember 2011

Yang Lalu Biarlah Berlalu

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad, dan mengubur masa depan yang belum terjadi.
Masa lalu telah berlalu habis. Kesedihan tak mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak kan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegagalan tidak akan dapat menghidupkannya kembali karena ia memang sudah tiada.
Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu sama halnya dengan sibuk meratapi puing-puing yang telah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yang demikian itu sudah mustahil pada asalnya.
 Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan menoleh sedikitpun ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap khafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka dari itu, janganlah pernah melawan arus kehidupan!

#LA-TAHZAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar